Beseprah, Tradisi Makan Bersama Yang Tak Lekang Oleh Waktu

 

Beseprah 2024, di Halaman Depan Museum Mulawarman Tenggarong 

Beseprah merupakan suatu tradisi makan bersama, dengan cara duduk bersila diatas sebuah tikar, untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan. Tradisi ini, telah ada sejak lama, yakni abad ke-13 pada masa Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai dengan sekarang.

Tradisi yang diinisiasi oleh para Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura tersebut, melibatkan berbagai unsur didalamnya. Seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin beserta para kerabat, dan juga seluruh lapisan elemen masyarakat di Kukar.

Besarnya Antusiasme Masyarakat di Acara Beseprah 

Sajian makanan yang dihidangkan juga beranekaragam, mulai dari makanan tradisional seperti Nasi Kuning, Kelepon, Putu Labu, Sanga Hubi (Ubi Goreng), dan masih banyak lagi yang lainnya. Seluruh sajian makanan yang dihidangkan, dapat dinikmati secara gratis oleh semua orang yang datang dan hadir dalam kegiatan ini.

Tidak hanya sekedar makan bersama, kegiatan Beseprah juga diisi dengan doa bersama. Untuk memanjatkan rasa syukur, dan juga pengharapan kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Masyarakat Berkumpul dan Memadati Tempat Pelaksanaan Acara Beseprah 2024 di Kukar

Tradisi Beseprah merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, menjadi bagian dari rangkaian acara ritual Erau Adat Pelas Benua 2024. Beseprah juga memiliki makna yang sangat mendalam, yakni sebagai jembatan penghubung, antara Raja bersama dengan rakyatnya. Hal ini, menjadi simbol kebersamaan serta cinta kasih dari sang Raja kepada rakyatnya.

Kegiatan ini juga, menjadi suatu cara guna melestarikan kebudayaan dan adat istiadat yang telah diwariskan sejak dahulu. Pemkab Kukar bersama dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dan juga masyarakat terus berupaya untuk melestarikan serta menjaga tradisi yang telah dilakukan sejak dulu.

Tarian Khas Kutai di Acara Beseprah 

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan Beseprah digelar, antusiasme dari warga masyarakat terlihat sangat tinggi. Mereka datang berbondong-bondong dalam acara yang berpusat di Halaman Depan Museum Mulawarman, Tenggarong.

Hal ini menunjukkan bahwa, keakraban serta kekompakan yang terjalin antar masyarakat sangat baik dan terjaga. Melalui kegiatan ini, terdapat satu makna yang dapat dipetik dan tergambar dengan jelas. Yakni, tidak ada bedanya antara Raja, Pemkab Kukar, dan juga masyarakat biasa. Seluruhnya, menyatu dalam kebersamaan, kegembiraan, canda, tawa, sembari menyantap makanan yang telah dihidangkan. " Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah". Begitulah kiranya perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan kegiatan Beseprah ini.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Massal Jadi Pembuka Festival Erau Adat Kutai di Tenggarong

Prosesi Mengulur Naga, Puncak Erau Adat Kutai 2024 di Tenggarong

Festival Nasi Bekepor Seribu Kenceng Khas Kutai, Cerminan Pelestarian Adat dan Kebudayaan di Kukar