 |
Upacara Menjamu Benua Pra Erau 2024 di Kukar
|
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim), memiliki salah satu agenda unggulan dan paling terkenal yaitu Upacara Adat Erau Palas Benua. Erau sendiri berasal dari bahasa Kutai, yang artinya adalah ramai, riuh, suasana yang penuh dengan sukacita.
Upacara Erau ini, terdapat hampir di seluruh wilayah yang ada di Kaltim, termasuk juga salah satunya adalah Kukar. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Upacara ini menjadi sebuah ritual yang dilaksanakan guna mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
Erau merupakan salah satu upacara tertua yang ada di Nusantara. Dilaksanakan pertama sekali pada upacara tijak tanah dan mandi ketepian, ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berumur 5 Tahun.
Perayaan serta peringatan pada moment ini, menjadi suatu hal yang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Kukar. Karena, didalamnya terdapat banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan. Mulai dari sebelum acara hingga selesainya acara. Moment ini juga, dibarengi dengan peringatan hari jadinya Kota Tenggarong.
Sebelum pelaksanaan Upacara Adat Erau, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menggelar suatu ritual sakral, yakni Upacara Menjamu Benua Pra Erau.
Prosesi ini, merupakan suatu persiapan sebelum dimulainya Erau Adat Kutai. Dilaksanakan pada 3 titik lokasi di Tenggarong, yaitu Tanah Habang Mangkurawang (Kepala Benua), Depan Museum Mulawarman (Tengah Benua), dan juga Sebelah Hilir Jembatan Kukar (Buntut Benua).
Dalam prosesi Upacara Menjamu Benua Pra Erau, merupakan suatu simbol pemberian makan kepada makhluk ghaib yang dipercaya mendiami wilayah Kukar. Hal ini juga, sebagai suatu permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon keselamatan Sultan, Keluarga Sultan, Masyarakat, serta seluruh Peserta Erau.
Ritual dilaksanakan mulai dari rombongan yang terdiri 7 orang Belian (ahli mantra laki-laki), serta 9 orang Dewa (ahli mantra perempuan), yang berangkat dari Kedaton Kesultanan. Mereka diiringi oleh musik tradisional dan juga gendang.
Sembari membawa perlengkapan persembahan, yakni 21 jenis makanan (kue) tradisional serta pakaian Sultan. Sebelum berangkat, para rombongan tersebut terlebih dahulu menemui Sultan, guna meminta restu yang ditandai dengan hamburan beras kuning secara simbolis.
Setelah selesai, kemudian rombongan berangkat menuju ke 3 titik lokasi yang telah ditentukan untuk melaksanakan ritual. Upacara ini merupakan bagian penting, yang sangat erat kaitannya dengan Erau. Menjadi sebuah simbol harmonisasi, antara manusia, alam, dan juga makhluk ghaib.
Dalam menyambut kegiatan Erau, serangkaian kegiatan dan acara digelar sekitar lebih kurang 3 Minggu. Dimulai dari Prosesi Adat, Ritual Keagamaan, hingga Upacara Adat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada di Kukar.
Pelaksanaan dari Upacara Menjamu Benua, menjadi langkah awal yang menandai dimulainya serangkaian acara dan kegiatan tersebut.
Beberapa Prosesi Adat Menjelang Pelaksanaan Upacara Adat Erau
1. Upacara Haul Jamak Raja dan Sultan
Prosesi ini merupakan suatu peringatan untuk mengenang jasa-jasa para pemimpin Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang telah banyak mengukir sejarah panjang Kesultanan.
2. Prosesi Titi Bende
Prosesi ini merupakan suatu ritual adat yang dipercaya sebagai sebuah bentuk simbolis pemanggilan roh leluhur, guna menyaksikan serangkaian kegiatan dan acara yang akan digelar.
3. Prosesi Beluluh Sultan
Prosesi ini merupakan suatu prosesi pembersihan diri Sultan, yang dilakukan secara bertahap selama beberapa hari kedepan.
4. Prosesi Menjamu Benua
Prosesi ini dilaksanakan dengan menjamu Kepala Benua, Tengah Benua, dan Buntut Benua. Dimana, pemimpin dari tiga wilayah Kesultanan, berkumpul guna berbagi nasehat dan juga merayakan persatuan wilayah.
5. Prosesi Merangin I
Prosesi ini merupakan rangkaian pertama, dari beberapa Upacara Merangin yang akan berlanjut sampai dengan beberapa hari selanjutnya.
6. Mendirikan Tiang Ayu
Prosesi ini merupakan suatu tanda dimulainya acara adat Erau. Kemudian, diikuti dengan Penyalaan Brong di depan Keraton Kukar.
Selanjutnya, dimulailah beragam kegiatan dan acara. Mulai dari Sesembahan dari Kaula Erau, yang merupakan bentuk persembahan dari masyarakat kepada Sultan dan juga para leluhur. Kemudian, Pembukaan Ceremony Tarian Massal, yang bertempat di Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Beragam kegiatan dan acara masih terus berlanjut, seperti Prosesi Upacara Adat Bapelas I, Ziarah Makam, Nyisih Lembuswana, dan lain sebagainya.
Kemajuan teknologi yang kian pesat, modernisasi disana sini, serta peradaban modern dari berbagai negara, tidak menghilangkan adat dan juga kebudayaan yang telah berlangsung sejak dahulu.
Setiap pelaksanaan dari Upacara Adat Erau digelar, selalu berjalan dengan semarak dan meriah. Upacara Adat Erau juga dapat menjadi daya tarik tersendiri, bagi para wisatawan lokal dan mancanegara yang datang dan hadir di Kukar. Sebab, terdapat banyak sekali adat istiadat serta kebudayaan tradisional yang ditampilkan dalam kegiatan ini.
Komentar
Posting Komentar